Kemarin saya pernah membaca salah satu tulisan (postingan) teman masih di Blogdetik, yang berjudul kira2; Belajarlah, Walau kepada Anak Kecil. terus ada lagi yang berjudul, Sulitnya Membuat suatu Tulisan. Tulisan mereka bagus sekali, inspiratif penuh makna, dan sangat menggugah perasan saya yang masih awan dan gaptek dalam membuat suatu tulisan untuk di poskan dalam satu blog. Saya bangga sekali bisa membaca tulisan-tulisan mereka, Ternyata saya harus banyak belajar, belajar dan terus belajar, walaupun itu pelajaran (ilmu) datangnya dari seorang anak kecil sekalipun. Jadi, Yuk, Kita Belajar dan Belajar walau kepada Anak Kecil (orang yang lebih muda).
Usia saya saat ini adalah jauh dari ukuran rata-rata seorang yang baru belajar ngeblog (newbie), kalo saya perhatikan dari photo profil atau menengok isi dari biodata yang mereka tampilkan di halaman blog, mereka masih berusia sangat muda, tapi keahlian untuk menulis dan membuat blog agar tampil lebih menarik sungguh hebat, berbeda 180% dari kemampuan saya yang masih meraba raba untuk membuat suatu blog, maka hasilnya bisa dilihat, blog saya masih acak-acakan.
Dalam kehidupan sehari-hari, ada suatu istilah yang berkembang dimasyarakat kita yang menyatakan bahwa “Yang Muda Yang Tak Dipercaya. Secara pribadi saya tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Karena banyak sekali anak muda yang bisa dipercayai dan kreatif, mereka lebih mempunyai pemikiran-pemikiran baru, dan lebih fress. Generasi muda mungkin hanya kalah dalam hal pengalaman. Tapi saya sangat suka akan pemikiran-pemikiran baru tanpa menyepelekan pengalaman yang ada, Karena inovasi yang baru itu dapat membawa sesuatu kearah perubahan yang tentunya akan lebih baik dari yang sudah ada. Dan saya sendiri dalam membuat sebuah blog ini banyak belajar dari cara mereka mempercantik blognya sendiri, dengan tutorial-tutorial yang inovatif yang mereka postingkan.
Saya salut sama mereka.
Dalam suatu organisasi atau dalam perusahaan, orang yang lebih muda bisa saja salah dalam memberikan penilaian sehingga dapat membuat kurang tepatnya dalam mengambil suatu keputusan penting, mereka cenderung grasa-grusu, temperamen, kurang sabar dan terlalu banyak pertimbangan, akibat dari kurangnya pengalaman itu tadi. Maka disinilah peran orang yang lebih tua untuk memberikan suatu masukan kepada orang yang lebih muda sangat dibutuhkan, agar mereka yang lebih muda tidak salah dalam mengambil suatu keputusan. Sehingga terciftalah satu kolaborasi yang indah, saling membutuhkan diantara satu sama lainnya. Orang yang lebih tua sebaiknya menghargai pendapat dari orang yang lebih muda, begitu juga sebaliknya sebagai orang yang lebih muda sudah sepantasnya untuk menghargai masukan-masukan dari orang yang lebih tua.